Lewati ke konten utama

Mengubah nasib dari nol

·4 menit

Catatan ini terinspirasi dari video YouTube Timothy Ronald: Ini Yang Bakal Gua Lakuin Kalo Mulai Lagi Dari 0. Bedanya dengan penulis adalah privilege dan capital yang berada di otaknya (ilmu), karena setiap orang berbeda beda.

Apa yang saya punya saat ini? #

Saat ini saya berada didalam rumah kelas menengah kebawah dengan income 2 ikat hanya bisa memenuhi kebutuhan esensial seperti makanan dan tagihan seperti pendidikan, air, listrik dll.

Saya tidak berkuliah dikarenakan masalah diparagraf pertama, tidak ada kemampuan mobilitas dengan alasan yang sama, namun saya memiliki sebuah kapital yang menjadi powerhouse selain otak saya: akses internet, sebuah Laptop dan HP.

Skills & Knowledge #

  • Kemampuan untuk reparasi laptop dan komputer intermediate

  • System Operasi (Windows, Linux)

  • Web Development (Front-end)

  • Tertarik dengan sejarah/filsafat/tech (Ini sangat membantu untuk Endgoal saya nanti)

Apa kendala saya saat ini? #

Melamar pekerjaan sangat terbatas dikarenakan pendidikan formal terakhir, ditambah mobilitas yang semakin membuat ini tidak memungkinkan. Untuk bekerja pagi-sore dangan riwayat pendidikan formal seperti saya, masih ada perusahaan yang mau menerima namun kembali lagi, kebanyakan dari mereka mengharuskan pekerjaan dengan moblitas yang tinggi (harus mempunyai transportasi sendiri).

Tidak berkuliah #

Dijawab oleh paragraf pertama, pendanaan dari orang tua hanya cukup untuk menutupi pembayaran wajib universitas seperti Biaya UKT. Diluar hal itu, seperti transportasi dan kebutuhan saya sendiri kemungkinan sangat sulit untuk meyakinkannya.

Jawaban detil mengenai hal ini ada di opini pribadi saya mengenai perkuliahan.

Suntikan dana ekternal #

Well, sepertinya tidak ada sama sekali sampai saat ini, orang tua saya hanya bisa provide makanan agar anak kesayangannya tetap bisa hidup walaupun terlihat seperti beban :D.

Tech Winter #

Expertise yang sedang saya naungi mengalami penurunan dan pembekuan terhadap permintaannya. Ini membuat saya harus mempelajari beberapa aspek dari penyebab/culprit fenomena ini, yaitu Generative AI.

Generative AI mungkin menjadi satu satunya ketakutan yang dialami teman seperjuangan, namun menurut saya sendiri justru AI ini mendorong kita untuk lebih cepat dan banyak belajar akan sesuatu dan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas. Beberapa tahun kedepan kita akan mengalami Creativity Renaissance diakrenakan Generative model AI ini.

Bagaimana saya akan memulai? #

Pertama, saya harus mempertimbangkan berdasarkan pros/cons yang dimiliki.

Saya akan mengambil approach sepasif mungkin, membuat perusahaan-perusahaan tersebut melirik saya bukan karena saya yang membutuhkan mereka, namun sebaliknya. Dengan ini saya bisa mengehemat energi, alih-alih mengasong ijazah kemana2, lebih baik waktu tersebut dipakai untuk upgrade/mempertajam skill yang saya punya sekarang.

Ekspansi Skill #

Melihat lagi seksinya Generative AI mendorong saya untuk melakukan ekspansi skill. Skill baru yang saya pelajari ini seharusnya stay relevan dengan expertise yang dimiliki sebelumnya. Pilihannya adalah Electronic Repairing, sebagaimana skill ini masih ada relevansinya dengan keahlian saya memperbaiki PC/Laptop.

Mulai dengan apa yang dimiliki #

Saya akan membuka dan menawarkan jasa yang relevan dengan orang-orang yang saya kenal. disini lah soft-skill dan hard-skill mulai bermain, dengan performa dan effort yang saya berikan terhadap pelanggan, itu sekaligus bisa meningkatkan soft-skill yang membantu saya semakin dikenal banyak orang.

Soft Skill #

Salah satunya kekurangan saya dalam memulai karir, salah satu teori yang dipakai untuk grinding soft-skill untuk saat ini adalah Social Currency.

Social currency mengharuskan saya untuk mengetahui garis besar apa yang orang umum atau client ketahui, ini banyak bentuknya bisa dimulai dari hal sepele, misal: pengetahuan basic tentang game yang sedang populer seperti Mobile Legends, tontonan populer seperti anime Naruto, K-Drama, dan berita viral terbaru membuat saya stay relevan dengan mereka.

Approach seperti ini akan mengurangi adanya kesenjangan relevansi dengan client saya, menghindari adanya rasa superior diantara aku dan mereka. Intinya tetap mencoba relevan walaupun kita lebih unggul dalam beberapa hal.

Perlu diingat kalau soft-skill sangat penting di early game perjalanan karir, karena diawal-awal saya harus dikenal selain memberikan yang terbaik kepada mereka.

Passive Income #

Affiliate Marketing, Dropshipper, Faceless Channel, dan Makelar Online adalah diantara sumber passive income terbaik menurut saya, namun saat ini sangat kurang rasanya jika saya masuk kedalam salah satunya.

Kesamaan yang dimiliki empat pekerjaan pasive income diatas adalah diperlukan adanya kreativitas dan soft-skill yang mumpuni, sayangnya untuk saat ini saya orangnya lebih ke technical oriented. Tapi saya tidak juga mengabaikan seberapa besar return yang didapatkan jika disuatu saat nanti saya mulai menjalani salah satu pasive income ini.

Belajar, Belajar, Belajar #

Saya akan memanfaatkan era AI ini sebaik mungkin dengan mempelajari segala hal yang relevan sebanyak mungkin yang saya bisa sebelum greedy corpos pemilik layanan AI tersebut menutup akses gratisnya dimasa mendatang nanti.

Untuk sekarang, saya akan laser focused mempelajari elektronik, web development dan beberapa mengenai sejarah untuk mendorong skill dan cita-cita saya.