Lewati ke konten utama

Sociologist Note: Terbentuknya Ketimpangan

·2 menit

Surplus: Kelebihan akan Sesuatu #

Ketimpangan terjadi dikarenakan adanya surplus dalam kebutuhan hidup. Adanya surplus ini dipengaruhi oleh salah satu faktor terbesar, manipulasi akan kebutuhan hidup itu sendiri.

Jika kita mengacu pada sejarah, revolusi agrikultur adalah merupakan “biang kerok” utama dalam masalah ketimpangan ini. Kita berhasil memanipulasi sesuatu yang menjadi kebutuhan hidup kita sehingga terjadi surplus terhadapnya, dalam hal ini makanan (gandum, beras, kentang, dll).

Tentu diawal-awalnya, proses menghasilkan atau hasil dari surplus itu sendiri tidak sesuai dengan ekspetasi kita. Dari sinilah kapital itu lahir, sebuah kapital mendorong kita untuk mencari cara bagaimana agar surplus yang kita hasilkan sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Kapital, Inovasi dan Kepemilikan Pribadi #

Surplus adalah bahan bakar utama bergeraknya roda kapital. Dengan adanya pengrajin yang menciptakan sebuah arit yang lebih tajam dengan imbalan surplus kebutuhan hidup menuntut kita untuk selalu berinovasi. Inovasi ini lah yang mendorong cepatnya perputaran roda kapital.

Setiap orang pasti akan berlomba lomba untuk mencapai dan menguasai inovasi tersebut. Kata kunci “menguasai”: Kepemilikan pribadi terlahir karena adanya sebuah kelangkaan dalam (tidak terbatas pada) inovasi.

Disrupsi: Menjawab Bagaimana Ketimpangan Terbentuk (kinda) #

Kepemilikan pribadi sebenarnya sudah menjawab alasan terbentuknya ketimpangan, namun ada juga sesuatu yang tidak kalah penting yaitu Ego. Ego dan Kepemilikan pribadi tehubung dengan benang yang sangat tebal, kedua hal yang saling terkait ini menciptakan: Kompetisi dan Eksploitasi.

Kompetisi akan sesuatu pasti menghasilkan sebuah gap antara peserta yang ikut andil. Dalam konteks ini, Inovasi dan Kapital adalah bahan bakar untuk menaiki tangga kompetisi.

Eksploitasi merupakan puncak dari permasalahan ini. Seorang yang Rakus dan Egois hanya mementingkan dirinya sendiri, menguasai pasar sebesar-besarnya dengan mendorong kebawah kompetitor sampai jatuh atau menggunakan kaki kompetitor tersebut untuk membantunya menaiki tangga kompetisi.