Lewati ke konten utama

Instalasi Arch Linux /w UEFI

·4 menit

Harap membaca persyaratan sebelum memulai tahap Instal Arch Linux.

Persyaratan #

Outline/highlights proses instalasi Arch Linux:

  1. Memiliki akses internet dan live ISO Arch dalam bentuk bootable USB

  2. Menyediakan bootable USB, device dan kabel LAN

  3. Membuat device booting melalui bootable USB untuk menuju live session

  4. Menghubungkan live session ke internet menggunakan kabel LAN

  5. Mempersiapkan partisi di sesi live session

  6. Proses krusial untuk mengisi partisi dengan root sistem Arch Linux

  7. Post-instalasi, mempersiapkan konfigurasi pengguna dan software tambahan

Spesifikasi device, spesifikasi device yang digunakan penulis saat instalasi Arch Linux:

  • Dell Latitude E7270 dengan firmware motherboard/board UEFI
  • Terhubung ke internet melalui Kabel LAN (10mbps)
  • USB Bootable Arch ISO (SanDisk Cruzer Switch)

Spesifikasi partisi, disk size dan partisi yang akan dibuat selama proses instalasi:

  • / Root sebesar 20GB
  • /boot EFI Boot sebesar 512MB
  • swap Swap sebesar 2GB
  • /home Home sebesar yang tersisa
  • Pembagian partisi ini akan mengasumsikan kamu menginstall di drive yang kosong

Pre-Install Arch Linux #

Memasuki Live Session Arch Linux #

  1. Colok kabel LAN dan USB ke Device dalam keadaan mati, pastikan USB ini sudah bootable

  2. Tekan tombol kombinasi untuk masuk ke memu BIOS masing masung device, biasanya F1, F2, F8, F12 atau Esc

  3. Di menu BIOS, ubah prioritas pertama booting menjadi Bootable USB tersebut

  4. Jika tahap diatas benar, maka kamu akan masuk ke live session Arch Linux

Install Arch Linux #

Terhubung ke Internet #

Semenjak kamu menggunakan kabel LAN, maka sudah otomatis terhubung ke jaringan internet. Jika kamu menggunakan wi-fi, lihat artikel ini.

Test respon dengan ping 8.8.8.8

Mempersiapkan Partisi #

Cari disk yang ingin di install arch dengan fdisk -l atau lsblk. Disk biasanya memiliki nama seperti /dev/sda, /dev/vda, atau /dev/nvme0n1. Pada umumnya, jika kamu memiliki SSD atau HDD namanya sda,sdb,sdc,..., vda,vdb,... untuk disk virtual, dan nvme0n1,nvme0n2,... untuk NVMe.

Jalankan perintah dibawah:

### ganti "/dev/sda" dengan disk yang kamu punya, misal: /dev/vda ###
> cfdisk /dev/sda

Akan muncul sebuah GUI, buat partisi mengikuti urutan dan rekomendasi table dibawah:

mount pointtipe partisidetailspartition target
/bootEFI SystemPartisi untuk menyimpan bootloader, disarankan 512MB/dev/sda1
[SWAP]Linux SwapPartisi swap, disarankan 2GB+/dev/sda2
/Linux FilesystemPartisi root, 20GB/dev/sda3
/homeLinux FilesystemPartisi home, Sisanya (tekan enter)/dev/sda4

Jika kamu kebingungan untuk cara memberikan ukuran partisi, lihat pesan dibawah saat kamu disuruh input jumlah partisi, 512M untuk 512MB, 2G untuk 2GB, dan seterusnya.

Jika sudah, saatnya untuk format partisi, ikuti perintah berikut secara berurutan:

> mkfs.fat -F 32 /dev/sda1
> mkfs.ext4 /dev/sda3
> mkfs.ext4 /dev/sda4

/dev/sda2 adalah partisi swap, aktifkan swap dengan cara:

> mkswap /dev/sda2
> swapon /dev/sda2

Saatnya mount partisi root ke /mnt agar bisa menginstall Arch nantinya, untuk itu lakukan:

> mount /dev/sda3 /mnt

Buat /mnt/boot dan /mnt/home agar kamu bisa mount partisi boot dan home:

> mkdir -p /mnt/boot
> mkdir -p /mnt/home

Mount partisi tersebut:

> mount /dev/sda1 /mnt/boot
> mount /dev/sda4 /mnt/home

Cek dengan lsblk atau fdisk -l dan pastikan semuanya sudah tepat. Sesuai tabel tadi, partisi yang tepat akan seperti ini:

partitionmounted to
/dev/sda1/mnt/boot
/dev/sda2swap
/dev/sda3/mnt
/dev/sda4/mnt/home

Menginstall Base/Root System #

Install base Arch dan package yang diperlukan dengan:

# pacstrap -K /mnt base base-devel linux linux-firmware vim nano networkmanager wpa_supplicant grub man-db man-pages xdg-user-dirs efibootmgr

Tunggu sampai selesai.

Sebelum masuk ke arch baru kamu, generate fstab dengan perintah:

> genfstab -U /mnt >> /mnt/etc/fstab

Post-Instal Arch Linux #

Konfigurasi Esensial #

Saatnya kamu chroot ke system arch kamu dengan:

> arch-chroot /mnt

Konfigurasi waktu dengan:

> ln -sf /usr/share/zoneinfo/Asia/Jakarta /etc/localtime
> hwclock --systohc

Edit file /etc/locale.gen dengan:

> nano /etc/locale.gen

Dan hilangkan # pada en_US.UTF-8 UTF-8.

  1. Tekan ctrl + O untuk save
  2. Tekan ctrl + X untuk exit

Kemudian, generate locale dengan:

> locale-gen

Buat locale.conf dengan perintah:

> echo "LANG=en_US.UTF-8" > /etc/locale.conf

Atur hostname dengan:

> echo "nama_hostname" > /etc/hostname

Agar hostname kamu bisa di resolve, tambahkan ini di /etc/hosts (edit file):

127.0.0.1        localhost
::1              localhost
127.0.1.1        nama_hostname

Tambahkan password untuk root kamu dengan perintah passwd.

Sebagai tambahan, ada baiknya jika kamu membuat non-root user dengan:

> useradd -mG wheel nama_user
> passwd nama_user

Sekarang berikan akses sudo untuk member wheel dangan:

> EDITOR=nano visudo

Cari Uncomment to allow members of group wheel to execute any command, lalu hilangkan # sebelum %wheel ALL=(ALL) ALL, save dan exit.

Hidupkan service NetworkManager dengan:

> systemctl enable NetworkManager

Jangan lupa untuk generate GRUB, jika tidak kamu tidak bisa masuk ke system kamu.

> grub-install --target=x86_64-efi --efi-directory=/boot --bootloader-id=GRUB
> grub-mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg

Reboot #

Exit chroot dengan exit jika semuanya sudah pas.

Sebelum reboot, unmount dulu partisi tadi dengan:

> umount -R /mnt

Lalu reboot dengan reboot.

Login #

Login dengan user yang baru dibuat, lalu refresh repositori dengan:

> sudo pacman -Syu

Install gnome desktop:

> pacman -S gnome gnome-tweaks gnome-extensions xorg-server gnome-terminal
> sudo systemctl enable gdm

Kemudian reboot lagi untuk hasilnya.