Lewati ke konten utama

Sociologist Note: Asabiyyah dan Echo Chamber

·2 menit

Konsep Asabiyyah di Dunia Modern #

Konsep yang dikemukakan oleh Ibn Khaldun ini menjelaskan bagaimana maju dan mundurnya peradaban dipengaruhi oleh solidaritas yang erat sebuah kelompok dengan menunjukkan identitasnya.

Modern ini, Asabiyyah juga masih relevan dengan permasalahan yang ada yaitu, Ekstremisme. Ekstremisme terlahir dari sifat seseorang/kelompok yang ingin menunjukan identitas dirinya secara sangat berlebihan. Cara mereka menunjukan identitas dirinya cenderung simbolik dan intimidatif.

Pelaku ekstremisme ini selalu menggunakan sebuah pemikiran atau ajaran sebagai tunggangannya. Tempat terbaik bagi mereka untuk muncul adalah dalam sebuah wilayah heterogen dimana posisi mereka sebagai mayoritas.

Isolasi Membentuk Sebuah Echo Chamber yang Menjerumus ke Ekstremisme #

Echo Chamber adalah efek rumah kaca mental yang terjadi dalam diri seseorang. Seseorang hanya ingin mendengarkan dan selalu menerima informasi yang sesuai/sejalan dengan pemikirannya. Layaknya efek rumah kaca, eksposure berlebihan terhadap informasi dengan sudut pandang yang tunggal akan menghancurkan cara orang itu menanggapi segala isu yang ada.

Orang orang ini cenderung emosional, irrasional dan selalu menaggapi sesuatu atas dasar kecurigaan semata. Individu-individu dengan pemikiran yang sama menjalin ikatan emosional yang sangat kuat sehingga terjadilah fenomena asabiyyah pada kelompok tersebut.

Hal ini didukung lebih jauh lagi oleh Hukum #18 dalam 48 Rules of Power: Jangan Bangun Benteng untuk Bertahan Diri dan Isolasi yang Berlebihan itu Berbahaya. Preferensi untuk menyendiri layaknya seorang introvert itu baik-baik saja, namun jika dilakukan dalam dosis yang berlebihan dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Tak kenal maka tak sayang